Senin, 10 Maret 2014

“Bahaya Penyalahgunaan Narkoba dikalangan Pelajar”

Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Yang terhormat Bapak Kepala Sekolah SMK Negeri 2 Majene,
Yang saya hormati Bapak Para Wakasek SMK Negeri 2 Majene,
Yang saya hormati Guru Mata Diklat Bahasa Indonesia SMK Negeri 2 Majene,
Yang saya hormati Bapak/Ibu Guru, Staf Tata Usaha SMK Negeri 2 majene,
Serta teman-teman yang saya cintai.

         
     Marilah kita semua panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kita dapat berkumpul di ruangan yang sederhana ini, guna melaksanakan Ujian Praktek Mata Diklat Bahasa Indonesia. Tidak lupa pula kita kirimkan salam dan shalawat kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad S.A.W yang telah membawa kita semua kejalan yang benar. Pada kesempatan yang baik ini, saya akan membawakan sebuah pidato yang berjudul “Bahaya Penyalahgunaan Narkoba dikalangan Pelajar
              Narkoba adalah singkatan dari narkotika dan obat-obatan terlarang.  Sementara nafza merupakan singkatan dari narkotika, alkohol, dan zat adiktif lainnya (obat-obat terlarang, berbahaya yang mengakibatkan seseorang mempunyai ketergantungan terhadap obat-obat tersebut).
              Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya semakin pesat. Para pencandu narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai 24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar.
              Pada awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya dengan rokok. Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah, pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba, lalu kemudian mengalami ketergantungan.
              Dampak negatif dari penyalahgunaan narkoba, khususnya dikalangan pelajar adalah sebagai berikut :
1.      Perubahan dalam sikap, dan kepribadian,
2.      Sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan nilai-nilai pelajaran,
3.      Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah,
4.      Sering menguap, mengantuk, dan malas,
5.      Tidak memedulikan kesehatan diri,
6.      Suka mencuri untuk membeli narkoba.
              Upaya pencegahan terhadap penyalahgunaan narkoba di kalangan pelajar, sudah menjadi tanggungjawab kita bersama.
              Adapun upaya-upaya yang lebih kongkret yang dapat kita lakukan adalah melakukan kerja sama dengan pihak yang berwenang untuk melakukan penyuluhan tentang bahaya narkoba, atau mungkin mengadakan razia mendadak secara rutin.
              Kemudian pendampingan dari orang tua siswa itu sendiri dengan memberikan perhatian dan kasih sayang.
              Sekolah juga memberikan penyuluhan kepada para siswa tentang bahaya dan akibat dari penyalahgunaan narkoba melalui Guru BP, dengan melakukan diskusi yang melibatkan para siswa dalam perencanaan untuk intervensi dan pencegahan penyalahgunaan narkoba di sekolah. Program lain yang cukup penting adalah program waspada Narkotika dengan cara mengenali ciri-ciri siswa yang menggunakan narkoba, mewaspadai adanya tamu yang tak dikenal atau pengedar, dan melakukan razia dadakan.
              Yang tak kalah penting adalah, pendidikan moral dan keagamaan harus lebih ditekankan kepada siswa. Karena salah satu penyebab terjerumusnya anak-anak ke dalam lingkaran setan ini adalah kurangnya pendidikan moral dan keagamaan yang mereka serap, sehingga perbuatan tercela seperti ini pun, akhirnya mereka jalani.
              Untuk itu marilah kita semua hindari dan jauhi serta ikut memberantas penggunaan atau penyalahgunaan narkoba, khususnya di sekolah kita ini.
              Demikianlah pidato singkat yang dapat saya sampaikan apabila ada kesalahan dalam bertutur kata, saya mohon maaf. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih dan saya akhiri.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Sumber: http://hamkahasyimtkj.blogspot.com/2011/03/pidato-bahaya-penyalahgunaan-narkoba.html

Kumpulan Ceramah dan Kultum

Dari Abu Musa Al-Asy`arit berkata, Rasulullah bersabda: "Perumpamaan orang mukmin yang membaca Al Qur`an bagaikan buah limau baunya harum dan rasanya lezat. Dan perumpamaan orang mukmin yang tidak membaca Al Qur`an bagaikan kurma, rasanya lezat dan tidak berbau. Dan perumpamaan orang munafik yang membaca Al Qur`an bagaikan buah raihanah yang baunya harum dan rasanya pahit, dan perumpamaan orang munafik yang tidak membaca Al Qur`an bagaikan buah hanzholah tidak berbau dan rasanya pahit." Muttafaqun `Alaihi.

Merupakan suatu kewajiban bagi seorang muslim untuk selalu berinteraksi aktif dengan Al Qur`an, dan menjadikannya sebagai sumber inspirasi, berpikir dan bertindak. Membaca Al Qur`an merupakan langkah pertama dalam berinteraksi dengannya, dan untuk mengairahkan serta menghidupkan kembali kegairahan kita dalam membaca Al Qur`an, kami sampaikan beberapa keutamaan membaca Al Qur`an sebagai berikut :

1. Manusia yang terbaik.
Dari `Utsman bin `Affan, dari Nabi bersabda : "Sebaik-baik kalian yaitu orang yang mempelajari Al Qur`an dan mengajarkannya." H.R. Bukhari.

2. Dikumpulkan bersama para Malaikat.
Dari `Aisyah Radhiyallahu `Anha berkata, Rasulullah bersabda : "Orang yang membaca Al Qur`an dan ia mahir dalam membacanya maka ia akan dikumpulkan bersama para Malaikat yang mulia lagi berbakti. Sedangkan orang yang membaca Al Qur`an dan ia masih terbata-bata dan merasa berat (belum fasih) dalam membacanya, maka ia akan mendapat dua ganjaran." Muttafaqun `Alaihi.

3. Sebagai syafa`at di Hari Kiamat.
Dari Abu Umamah Al Bahili t berkata, saya telah mendengar Rasulullah bersabda : "Bacalah Al Qur`an !, maka sesungguhnya ia akan datang pada Hari Kiamat sebagai syafaat bagi ahlinya (yaitu orang yang membaca, mempelajari dan mengamalkannya)." H.R. Muslim.

4. Kenikmatan tiada tara
Dari Ibnu `Umar t, dari Nabi bersabda : "Tidak boleh seorang menginginkan apa yang dimiliki orang lain kecuali dalam dua hal; (Pertama) seorang yang diberi oleh Allah kepandaian tentang Al Qur`an maka dia mengimplementasikan (melaksanakan)nya sepanjang hari dan malam. Dan seorang yang diberi oleh Allah kekayaan harta maka dia infakkan sepanjang hari dan malam." Muttafaqun `Alaihi.

5. Ladang pahala.
Dari Abdullah bin Mas`ud t berkata, Rasulullah e : "Barangsiapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah (Al Qur`an) maka baginya satu kebaikan. Dan satu kebaikan akan dilipat gandakan dengan sepuluh kali lipat. Saya tidak mengatakan "Alif lam mim" itu satu huruf, tetapi "Alif" itu satu huruf, "Lam" itu satu huruf dan "Mim" itu satu huruf." H.R. At Tirmidzi dan berkata : "Hadits hasan shahih".

6. Kedua orang tuanya mendapatkan mahkota surga
Dari Muadz bin Anas t, bahwa Rasulullah e bersabda : "Barangsiapa yang membaca Al Qur`an dan mengamalkan apa yang terdapat di dalamnya, Allah akan mengenakan mahkota kepada kedua orangtuanya pada Hari Kiamat kelak. (Dimana) cahayanya lebih terang dari pada cahaya matahari di dunia. Maka kamu tidak akan menduga bahwa ganjaran itu disebabkan dengan amalan yang seperti ini. " H.R. Abu Daud.

KEMBALI KEPADA AL QUR`AN

Bukti empirik di lapangan terlihat dengan sangat jelas bahwa kaum muslimin pada saat ini telah jauh dari Al Qur`an Al Karim yang merupakan petunjuknya dalam mengarungi bahtera kehidupannya (The Way of Life). Firman Allah I :
Berkatalah Rasul:"Ya Rabbku, sesungguhnya kaumku telah menjadikan al-Qur'an ini sesuatu yang tidak diacuhkan". (QS. 25:30)

Dan mereka (para musuh Islam) berusaha keras untuk menjauhkan kaum muslimin secara personal maupun kelompok dari sumber utama kekuatannya yaitu Al Qur`an Al Karim. Sebagaimana yang telah diungkapkan oleh Al Qur`an Al Karim mengenai target rahasia mereka dalam memerangi kaum muslimin dalam firman-Nya :
Dan orang-orang yang kafir berkata:"Janganlah kamu mendengar dengan sungguh-sungguh akan al-Qur'an ini dan buatlah hiruk-pikuk terhadapnya, supaya kamu dapat mengalahkan (mereka). (QS. 41:26)

Jal Daston selaku perdana menteri Inggris mengemukakan : "Selagi Al Qur`an masih di tangan umat Islam, Eropa tidak akan dapat mengusai negara-negara Timur." (Lihat buku "Rencana Penghapusan Islam dan Pembantaian Kaum Muslimin di Abad Modern" oleh Nabil Bin Abdurrahman Al Mahisy / 13).
Jauhnya umat terhadap Al Qur`an Al Karim merupakan suatu masalah besar yang sangat fundamental dalam tubuh kaum muslimin. Perkara untuk mempedomi petunjuk Allah I melalui kitab-Nya, bukan sekedar perbuatan sunnah atau suatu pilihan. Firman Allah I :
Dan tidakkah patut bagi laki-laki yang mu'min dan tidak (pula) bagi perempuan yang mu'min, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka.Dan barang siapa mendurhakai Allah dan Rasul-Nya maka sungguhlah dia telah sesat, dengan kesesatan yang nyata. (QS. 33:36)

Tegasnya, menjadikan kitab Allah Subhanahu wa Ta`ala sebagai sumber petunjuk satu-satunya dalam kehidupan dan mengembalikan segala masalah hanya kepada-Nya merupakan suatu keharusan oleh setiap diri kita. Kita sama-sama bersepakat bahwa dalam menanggulangi masalah kerusakan sebuah pesawat terbang, kita harus memanggil seorang insinyur yang membuat pesawat itu, dan kita sama-sama bersepakat bahwa seorang pilot yang akan mengoperasionalkan suatu pesawat terbang harus mengikuti buku petunjuk oprasional pesawat yang dikeluarkan dari perusahaan yang memproduksinya. Tetapi mengapa kita tidak mau menerapkan prinsip ini dalam diri kita sendiri. Allah I lah yang menciptakan kita dan hanya petunjuk-Nya yang benar. Sedang kita mengetahui bahwa pegangan yang mantap dan pengarahan yang benar hanyalah :
Katakanlah:"Sesungguhnya petunjuk Allah itulah petunjuk (yang sebenarnya)". (QS. 2:120)

Ringkas dan tegas. Petunjuk Allah I itulah petunjuk. Selain dari itu bukan petunjuk. Tidak bertele-tele, tidak ada helah, tidak dapat ditukar. Rasulullah e bersabda :
"Sesungguhnya Allah mengangkat beberapa kaum dengan Kitab (Al Qur`an) ini dan menghinakan yang lain dengannya pula." H.R. Muslim.
Karena itu jangan sampai kita mengikuti hawa nafsu mereka yang menyimpang dari garis yang tegas ini :
Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahan datang kepadamu, maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. (QS. 2:120)

Ringkasnya, ketika umat Islam telah jauh dari Kitabullah, maka musibah dan malapetaka serta segala jenis penyakit hati akan datang silih berganti, sebagaimana yang saat ini kita lihat sendiri secara kasat mata.

Kita berdoa kepada Allah I, semoga Dia I mengerakkan hati dan memudahkan langkah kita dan umat Islam lainnya untuk kembali kepada Kitabullah dan Sunnah Nabinya e sehingga menjadi umat yang terbaik sebagaimana firman-Nya I :
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. (QS. 3:110)
Sumber:http://ceramahkultum.blogspot.com/

PANTUN AGAMA

Bila todak melanda Singapura
Habis dikerat dicincang lumat
Bila khianat pada manusia
Dunia akhirat takkan selamat

Habis dikerat dicincang lumat
Patinya diaduk dijadikan obat
Dunia akhirat takkan selamat
Kecuali minta ampun nasuha tobat

Anak jantan anak temenggung
Pergi memburu sampai ke Gombak
Lalu berhenti mengutip petai
Berani buat, berani tanggung
Kalau takut dilambung ombak
Jangan berumah ditepi pantai
   
Surat ditulis dalam gelap
Salah huruf banyak tak kena
Jagalah diri jangan silap
Jika silap dapat bencana

Kemuning daunnya lampai
Tubuh dijirat paduka tuan
Diatas dunia kaul tak sampai
Didalam surga ada penantian

Tubuh dijirat paduka tuan
Tidak cacat tidak selia
Didalam surga ada penantian
Hanya untuk yang beramal mulia

Sungguhlah besar taman Seri Mahkota
Tempat bermain bidadari Lela Utama
Sungguhlah benar bagi orang yang takwa
Ada tempat yang aman dan bahagia

Kain basurek kain bertulis
Pakaian raja Bugis - Makassar
Di Luh Mahfuz sudah tertulis
Janji sudah tak dapat ditukar

Anak merak anak merbah
Beradu kedua di dalam sarang
Siibu mendodoi
Anak sungai lagikan berubah
Inikan pula hati orang
Mengapa dirindui



Cari lebah bersarang besar
Jangan tersengat racun berbisa
Janji Allah adalah benar
Jangan tertipu kehidupan dunia

Harban Dewa anaknya Zanggi
Manis rupanya elok bercahaya
Jika perempuan taatkan laki
Beroleh surga Jannatul Mahwa

Menantunya pula Lela Sari
Semua melihat jatuh berahi
Selagi ugama tidak diingkari
Sebarang perintah wajib dipatuhi

Kelat sekali buah peria
Kelatnya kurang buah dibelah
Taatkan laki beroleh surga
Taat mutlak semata kepada Allah
Sumber:http://aliashamzah2095.blogspot.com/p/pantun-agama.html

Puisi Cinta Romantis


Tak terasa kita telah bersama
Kebahagiaan dan kesedihan selalu kita lalui berdua
Aku untukmu dan kau untukku
Hukum itu selalu kita pegang erat-erat
Setiap hembusan nafas selalu menyebutmu
Setiap aliran darah selalu berkata namamu
Siang malam aku selalu membayangkanmu
Tak terasa kita telah bersatu
Semoga tuhan terus memberkati
Hubungan jujur tak kan pernah mati
Aku berjanji untuk setia
Aku yakin kaupun setia
sumber:http://www.diakui.com/puisi-cinta-sejati-romantis/

TAKKAN ADA LAGI

Tak pernah ku inginkan
tak pernah ku impikan
kau dan aku harus seperti ini
bukan salah waktu
bukan salah keadaan
dan juga bukan salah jarak
tapi,inilah takdir kita....

Meski masih mencintaimu
kita harus berpisah
mungkin dirimu bukan untuk ku,

Maafkan aku,
maaf kan yang telah meninggalkan mu,
maafkn yang telah dustai cinta mu,
mungkin waktu yang akan buatmu pahami aku,
cinta ku . . . . . .
Sumber:http://www.lokerpuisi.web.id/2013/07/takkan-ada-lagi-oleh-riana.html

Takdir dan Harapan Cinta

Sore yang sangat kelam di sekitar rumah yang sepi, dedaunan yang jatuh seakan begitu iklas merebahkan dirinya ke tanah, setitik demi setitik air hujan menetes membasahi rerumputan. Sore itu begitu tenang, tampa canda, tawa, senyuman, seakan-akan hidup dalam kesendirian, meratap tangisan alam yang durja.
Aisah sedang duduk termenung sendiri melihat ke arah pepohonan di depan gubuk yang sederhana. Tergambar di raut wajahnya rasa cemas dan gelisah. Matanya menatap tajam ke arah tungku perapian, disitulah wanita separuh baya sedang duduk menanak nasi, tubuhnya yang lemah, dan kriput di wajahnya membuat Aisyah tidak bisa menahan air matanya. “ais… aisyah..” suara itu terdengar begitu miris dan menyengat batinnya, “kuatkah aku, pabila hal yang tidak aku inginkan terjadi kepadaku”. Jerit hatinya seraya menghapus tetesan air mata yang membasahi pipinya yang merona. “ada apa ibu, ibu sedang sakit kenapa ibu harus menanak, biarlah ais yang menanak nasi”. Wajah cemas aisyah begitu tergambar dari raut wajahnya yang begitu belia. Aisyah masih terbilang muda, usianya yang baru menginjak 17 tahun ini, begitu mengerti pahit ketirnya kehidupan. Aisyah lahir di keluarga yang sederhana, orangtuanya seorang petani dan ibundanya sedang sakit-sakitan beberapa tahun terakhir ini. Aisyah tidak bisa melanjutkan sekolah karena perekonomiannya tidak mendukung tapi harapan dia untuk mendapatkan ilmu tidak putus sampai sini, di desanya dia mengajar mengaji dan mengajar anak-anak yang tidak mampu.
“nak!!! tolong kasih nasi ini ke bapak mu, kasihan dia sudah sesore ini belum makan siang, dan Bantu bapakmu membawa barang-barangnya”, dengan nada yang lemah, namun senyuman selalu terukir dari bibir wanita paruh baya itu, yang membuat hati aisyah selalu gelisa. “ibu.. ibu harus istirahat.. biar ais yang melakukan pekerjaan rumah, aisyah pamit dulu, Assalamualaikum..!”, “waalaikum salam”.
Di perjalan menuju sawahnya aisyah bertemu dengan salah satu ustad yang juga membantu aisyah mengajar di mushola dekat rumahnya. “Assalamualaikum neng..”, “waalaikum salam!!, kakak dari mana?” mencoba memandang wajahnya, walau dalam hatinya menjerit, sesesok yang membuat dia mengerti arti kekaguman yang mendalam, keelokannya, ketabahannya dan kesholehannya, sepasang mata itu saling bertatapan, sesegera mata-mata yang menjelajah memasuki akal menundukkan kepala mereka berdua, “a a a anu, saya dari sekolah, habis membantu mengajar bahasa. Inggris di sana”, meliahat keanehan dalam raut wajah pemuda itu aisyah tersenyum dan membuat lesung pipi di sebelah kanan pipinya terlihat..
Pemuda itu sering di sebut dengan kak zam zam oleh murid-muridnya yang polos, nama sebenarnya adalah, Ahmad khoiru Adzam. Nama yang terbilang keren di kalangan gadis-gadis muslimah. “saya pamit duluan kak, bapak saya sudah menunggu saya, Assalamualaikum”, aisyah belalu dengan cepat sehingga adzam tidak sempat untuk menjawab salam dari seorang gadis yang menggoyahkan hatinya tersebut.
Hari semakin petang, matahari seakan sudah siap menyelimuti siang dengan kegegelapan, di kejauhan terlihat sesosok laki-laki paruh baya sedang duduk-duduk termenung, dahinya mengerut seakan terdapat beban berat yang dipikulnya, “Assalamualaikum” aisyah duduk di samping ayahnya dan mengelurkan nasi untuk diberikan kepada laki-laki yang amat ia cintai “Waalaikum salam.” Laki-laki itu tersenyum seraya mengelus kepala anaknya yang terlihat begitu ayu dengan balutan kerudung putihnya. “apa yang harus aku lakukan untuk kedua orangtuaku, beban yang dipikul kedua orangtuaku begitu berat, Ya Allah inikah takdir darimu, ku serahkan semuanya kepadamu Ya Ilahi Robbi”, jerit hatinya melihat kedua orangtuanya.
Hari ini begitu cerah matahari bersinar begitu elok dari ufuk timur, bunga-bunga melati bermekaran membuat suasana membawa angan ais terbang melayang mengingat kejadian kemarin sore, wajah tampannya terbayang di angan-angannya seakan menembus hatinya yang mulai beku dengan harapan yang buntu. Aisyah tersenyum-senyum seraya mengambil air di semur, setibanya di rumah dia terkejut dengan kedatangan pemuda yang belum pernah ia lihat sebelumnya. tatapannya menatap tajam ke arah bapak dan ibundanya yang tersenyum girang, “betapa bahagianya kedua orangtuaku”, hatinya berbisik. “Aisyah sini nak..”, wanita paruh baya memanggilnya masuk ke teras gubuk rumahnya yang sederhana. “iya ibu ada apa?”, aisyah masuk dengan hati yang cemas dan dengan rasa yang penuh penasaran “nak pemuda ini adalah seseorang yang akan meminangmu untuk adiknya, ayah dan ibu sudah menjodohkanmu dengan adik pemuda ini, dan ia kesini ingin segera meminangmu dan menikahimu”, dengan senyuman yang menyentuh hati aisyah, batin aisyah tergoncang di dalam pikirannya hanya pemuda itu yang sangat ia kagumin, “bagaimana nak” sahut bapaknya sambil menahan batuk dan sesak di dadanya. “cepatlah menikah nak, sebelum ayah dan ibumu meninggal, mendengar hal itu aisyah tidak bisa menahan air matanya, hatinya menolak tapi ia tidak bisa menolak keinginan kedua orangtuanya, ia hanya bisa berharap kedua orang tuanya bisa bahagia dengan pernikahaannya nanti “Bismillah hirrohmannirrohim, saya mau menikah dengan pemuda yang telah ibu dan bapak pilihkan untuk saya”, mendengar perkataan aisyah, semua mata tertuju pada aisyah dan tersenyum bahagia, aisyah pun berusaha membalas senyuman itu dengan iklas. “terima kasih aisyah, nama saya adalah yusuf”, aisyah hanya bisa menundukkan pandangannya, hatinya sedih dan pikirannya kacau “besok kamu ikut akang ke rumah, karena tiga hari dari hari ini pernikahanmu akan dilaksanakan, baiklah saya pamit, Assalamualaikum”, “waalaikum salam”.
Malam sudah menghampiri hari aisyah, tapi tak sedikit pun bintang menemani malamnya, “Ya Allah hamba mohon, apabila ia memang jodoh hamba yang telah Kau gariskan maka yakinkanlah hati hambaMu ini”, dalam sujudnya aisyah menangis, sampai seorang bocah kecil menghampirinya “kakak kenapa?, apa Allah memukul kakak?” mendengar hal itu aisyah tersenyum manis, “tidak dek, Allah tidak pernah memukul kakak, Allah sangat sayang pada setiap hamba-hambaNya, apalagi hamba yang begitu amat mencintaNya”, aisyah mencium pipi adik kecil yang begitu polos menanyakan hal yang mungkin di akal anak seusianya.
“Asslamualaikum”, “Waalaikum salam, kakak” aisyah sedikit kaget karena yang sedang berdiri di belakangnya adalah pemuda yang ia kagumi, “aisyah… aisyah aisyah” suara itu begitu terbata-bata dan membuat asiyah penasaran”, “iya kak?” “aisyah… bolehkah aku mencintai mu, bolehkah aku mencurahkan kasih sayang ku padamu, karena Allah aku mencintai dan menyayangimu”, mendengar hal tersebut aisyah terkejut dan menundukkan kepala, air matanya mengalir deras membasahi mukena putih yang dipakainya, batinnya kacau dadanya begitu sesak dan nafasnya terpatah-patah “sungguh Allah Maha Kuasa atas segala takdirNya, Maha Suci Dia, sungguh aku sangat mengagumimu kak, tapi… tapi… tapi.. aku sudah dikhibah oleh seorang pemuda”, tampa berkata-kata lagi aisyah meninggalkan pemuda itu, adzam hanya bisa merenung, belum sempat ia mengutarakan apa yang ingin ia katakan, hati adzam begitu pilu mendengar perkataan aisyah, tapi apalah daya ia pun harus siap menikah dengan wanita yang sudah di jodohkan kedua orangtuanya, walaupun di dalam hatinya hanyalah Aisyah yang megitu memantapkan dirinya untuk melaksanakan sunnah Rosulullah.
Keesokan harinya, cuaca begitu cerah matahari seakan tersenyum bahagia, tapi bergitu berbeda dengan hati aisyah yang sedang di gundah rasa pilu yang membuat dirinya tidak bisa memejamkan matanya, langkahnya begitu lamban, nafasnya sesak mengikuti langkahnya menghampiri rumah calon suaminya, “Assalamualaikum”, “waalaikum salam”, suara yang terdengar bukanlah sorang pemuda melaikan seorang wanita separuh baya yang membukakan pintu “nak aisyah, mari masuk nak”, “mari aisya”, sahut laki-laki yang menjemputnya untuk mengantarnya ke rumah calon suaminya.
Hati aisyah berdebar-debar memasuki ruang tamu yang sedikit mewah dibandingkan rumahnya, aisyah duduk dengan hati yang cemas, kepalanya tertunduk, matanya suram, dan batinnya menjerit. “Assalamualaikum”, pemuda itu keluar dengan menundukkan kepala “waalaikum salam”, aisyah pun menjawab salam pemuda tersebut, dan tidak bisa mengangkat pandangannya, “nak silahkan kalian bertatapan, karena besok adalah hari pernikahan kalian”, suara itu begitu lantang sehingga membuat pemuda-pemudi itu terkejut dan perapatkan padangan satu sama lain “aisya…!!!” “kakak” aisyah terkejut melihat pemuda yang sedang berada di depan matanya adalah sesosok pemuda yang ia kagumi, pemuda itu tersenyum dengan begitu tulus, matanya tidak lepas dari gadis yang sedang duduk di depannya pipi lesungnya yang terukir karena senyumannya membuat adzam tidak bisa memalingkan pandangannya, begitu pun aisya, perubahan suasana hatinya seperti bom atom yang meledakkan suasana hatinya. “Ya Allah Maha Besar Engkau, Kau menyimpan begitu banyak rahasia hamba-hambaMu hanyalah Kau yang mengetahui takdir hidupku, Maha Suci Kau tuhan pencipta alam”, suara hati aisyah yang tergambar begitu jelas di wajahnya, begitu pun adzam yang tidak henti-hentinya mengucapkan puji syukur kepada Allah. Jodoh Allahlah yang mengatur tidak ada yang bisa mengelak dari takdirNya Maha suci Allah yang menciptakan pasangan-pasangan untuk hamba-hambaNya.
SELESAI
Sumber: http://cerpenmu.com/cerpen-cinta-islami/takdir-dan-harapan-cinta.html

Gua pindul adalah salah satu tempat wisata yang terletak di daerah Gelaran, Karangmojo, Gunungkidul.

Asal-usul gua pindul sendiri berasal dari kisah perjalanan Ki Juru Mertani dan Ki Ageng Pemanahan yang  diutus oleh Panem bahan Senopati di Mataram untuk membunuh bayi laki-laki buah cinta putri Panembahan. Senopati yaitu mangir Wonoboyo dari Mangiran (Bantul).
Dalam perjalanannya, kedua abdi itu sepakat untuk tidak membunuh bayi tersebut, lalu keduanya pergi ke arah timur (arah Gunungkidul) hingga tiba di suatu dusun di daerah Karangmojo.
            Disana keduanya menggelar tikar dan alas tempat tidur bekas persalinan sang bayi . Dusun tersebut dinamakan Gelaran. Sang bayi menangis kemudian keduanya memutuskan untuk memandikan sang bayi. Ki Juru Mertani naik  ke salah satu bukit dan menginjak tanah di puncak bukit, dengan kesaktiannya tanah yang diinjak pun runtuh dan mengangahlah sebuah lubang besar dengan aliran air di dalamnya.
            Sang bayi kemudian dibawa turun dan dimandikan di dalam gua dilubang tadi. Saat dimandikan pipi sang bayi terbentur (jawa:Kebendhul) batu yang ada di dalam. Karena peristiwa tersebut akhirnya akhirnya goa itu dinamakan GOA PINDUL
Sumber:http://nugroho-na.blogspot.com/2013/03/sejarah-goa-pindul.html